WISATA BUDAYA
1. Kedaton Sultan Ternate
Dibangun pada tanggal 24 November 1813 oleh Sultan Muhammad Ali diatas bukit Limau Santosa dengan luas areal 44.560 m2. Berbentuk segi delapan dengan dua buah tangga terutama pada sisi kiri dan kanan depannya. Bangunan ini menggambarkan seekor singa yang sedang duduk dengan dua kaki depan menopang kepalanya. Didalam kedaton tersimpan benda-benda peninggalan milik kesultanan yang khas serta bernilai sejarah antara lain mahkota, Al-qur’an tulisan tangan yang tertua di Indonesia serta berbagai peralatan perang. Di depan istana terhampar lapangan Sunyie Ici dan Sunyie Lamo yang biasanya dipergunakan untuk prosesi upacara adat.
2. Masjid Sultan Tidore
Adalah salah satu bentuk bangunan mesjid yang menggambarkan kejayaan kesultanan Tidore dimasa lampau dan keempat kesultanan Islam yang ada di Maluku Utara.
WISATA ALAM
1. Pulau Dodola
Pulau ini tidak berpenghuni, terletak didepan Daruba, Morotai Selatan sekitar 5 km. Kedua pulau ini dikelilingi oleh pasir putih yang panjangnya 16 km, dapat dicapai dengan motor lokal dari Daruba. Selain pulau Dodola, terdapat juga pulau-pulau kecil lainnya yang tak kalah menariknya seperti pulau Kokoya, Ngele-ngele, Gab-gab yang terletak disekitar pulau Dodola.
2. Pantai Manaf
Salah satu obyek wisata yang banyak dikunjungi oleh masyarakat Sanana. Lokasi pantai terletak kurang lebih 11 km sebelah selatan dari ibukota kecamatan.
3. Danau Duma dan Makete
Terletak di sebelah utara Kec. Galela Kab. Halmahera Utara tepatnya di lokasi agro perkebunan pisang calvendis. Lokasi ini dapat dicapai dengan berbagai jenis kendaraan dari ibukota kecamatan dengan jarak 8 km.
4. Danau Ngade dan Danau Tolire
Dapat dijumpai di pulau Ternate. Di sekeliling danau terdapat panorama alam yang menarik seperti tebing, tumbuh-tumbuhan air. Dapat ditempuh dengan kendaraan umum selama 20 menit dan pusat kota.
5. Kepulauan Kayoa
Terdapat gugusan kepulauan yang sangat menarik perhatian para wisatawan karena dihampir setiap pulau memiliki berbagai jenis karang yang indah dan biota laut serta berbagai jenis ikan yang jumlahnya cukup banyak. Di gugusan kepulauan ini, pulau yang paling sering dikunjungi wisatawan adalah pulau Lelei dan Gura Ici karena disekitar pulau ini memiliki pasir putih yang halus dan taman laut yang indah.
6. Air Terjun Cibi Cebi
Dengan ketinggian 14 meter mengalir ke sungai Waci dan bermuara ke pantai antara dua desa yaitu desa Waci dan Petelei, Kab. Halmahera Timur. Untuk mencapai air terjun menempuh jarak ± 7km dari Waci dengan menggunakan perahu bermotor dalam waktu 30 menit. Buaya, Gurame dan Bandeng adalah penghuni sungai Waci.
7. Pulau Maitara dan Tidore
Pulau Maitara adalah salah satu pulau dengan panorama indah yang terletak antara Pulau Tidore dan selatan Pulau Ternate dimana sebagian lingkaran pantai berpasir putih dan terhampar didepannya alam bawah laut dengan keanekaragaman ikan serta karang yang masih terpelihara dengan balk. Pulau ini dapat dijangkau dengan speed boat hanya 10 menit dari pelabuhan bastiong Ternate.
Pulau Tidore penuh dengan wisata petualangan mendaki gunung berapi Kiematubo (1.730 m). Gunung yang belum banyak dirambah orang ini menawarkan petualangan yang mengasyikkan . Ada juga Desa Gurubunga yang alamnya sangat indah, tenang dan asri, serta Desa Topo untuk agrowisata.
8. Pulau Bobale
Terdapat di Kecamatan Kao dan memiliki pasir putih yang halus dan indah akan lebih menarik setelah berenang dan menyelam menikmati karang serta peninggalan PD II.
9. Pantai Kupa-kupa dan Luari
Terletak di Tobelo, Halmahera Utara. Memiliki pasir putih dan laut yang bersih dengan keindahan taman lautnya. Dapat ditempuh dengan transportasi umum. Selain kedua pantai tersebut didepan kota Tobelo dapat dijumpai pulau Kakara, Tagalaya dan Tupu-Tupu yang memiliki pasir putih dan taman laut yang indah.
10. Pulau Makian
Adalah salah satu pulau yang pernah diduduki oleh bangsa Portugis karena hasil cengkih. Pulau ini juga memiliki gunung api yang bernama Kie Besi. Juga terdapat beberapa tempat wisata seperti air panas di desa Pawate, bentangan pasir yang bersih dan keindahan alam bawah laut, serta keindahan gunung Kie besi.
11. Pulau Sambiki
Salah satu pulau diantara gugusan Kepulauan Obi dengan keindahan pantai pasir putih yang mengitari pulau serta keindahan alam lautnya yang sangat menarik. Pulau ini pernah dikunjungi oleh wisatawan mancanegara dengan kapal pesiar tahun 2001 lalu.
12. Pantai Cobo
Terletak di sebelah utara Pulau Tidore yang terkenal dengan keindahan pantainya. Dari tempat ini dapat dilihat pulau-pulau lain disekitarnya seperti Halmahera.
13. Pulau Zum-Zum
Terletak di depan kota Daruba, Morotai Selatan jarak kira-kira 2 km, sebuah pulau kecil dengan pasir putih yang indah. Di pulau ini juga sebagai tempat peristirahatan Jenderal MC Arthur, pimpinan pasukan Sekutu pada perang dunia II. Hingga saat ini masih dijumpai sisa-sisa peninggalan perang.
14. Pulau Mare
Pasir putih Pulau Mare bagian dari harmonisasi yang nyaris sempurna dan pasti membuat wisatawan berdecak kagum menginjakan kaki di tempat ini. Betapa tidak sebuah destinasi dengan kemilau pasir putih dan terhampar didepannya alam bawah laut yang kaya akan aneka ragam jenis ikan dan terumbu karang aneka warna yang kesemuanya tampak alami. Lokasi ini kira-kira 4 mil sebelah selatan pulau Tidore dan sangat mudah dijangkau dengan menggunakan speed boat dari
C. WISATA SEJARAH
1. Benteng Oranye
Dibangun pada tahun 1607 oleh Cornelis Matclief de Jonge (Belanda) dan diberi nama oleh Francois Witlentt path tahun 1609. Benteng oranye ini semula berasal dari bekas sebuah benteng tua yang dibangun oleh Bangsa Portugis dan dihuni oleh orang Melayu sehingga diberi nama benteng Melayu. Dalam benteng ini pernah menjadi pusat pemerintahan tertinggi Hindia Belanda (Gubernur Jenderal) VOC Pieter Both, Herarld Reyist, Laurenz Reaal dan J.C Coum. Di benteng ini pula Sultan Mahmud Badarudin II (Sultan Palembang) diasingkan di Ternate pada tahun 1822 hingga meninggal dunia pada tahun 1852 dan makamnya terletak di perkuburan islam di sebelah barat kelurahan Kalumpang Ternate. Letak benteng ini berada di pusat kota dengan kondisi fisik masih utuh, di dalam benteng ini sekarang ditempati oleh kesatuan POLRI dan Angkatan Darat.
2. Benteng Kalamata
Sering disebut Benteng Santa Lucia atau juga disebut benteng Kayu Merah. Benteng ini semula dibangun oleh Piyageta atau Portugis pada tahun 1540 kemudian dipugar oleh Pieter Both, bangsa Belanda pada tahun 1609. Pada tahun 1625 benteng ini pemah dikosongkan oleh Geen Huigen Schapen. Benteng yang dikosongkan ini kemudian diduduki oleh bangsa Spanyol hingga tahun 1663 setelah diduduki oleh Belanda. Benteng ini diperbaiki oleh Mayor Von Lutnow pada tahun 1799. Nama benteng Kalamata diambil dari nama seorang Pangeran Ternate yang meninggal dunia di Makassar pada bulan Maret tahun 1676. Benteng ini terletak di sebelah selatan pusat kota Ternate dan berjarak 3 km dan dapat dicapai oleh kendaraan darat. Kondisi fisik benteng ini sekarang sangat baik karena selesai dipugar tetapi tampaknya nilai keasliannya telah diubah karena ada kesan seperti bangunan baru.
3. Benteng Bernaveld
Terdapat di Desa Labuha Kec. Bacan yang menurut tokoh masyarakat setempat benteng tersebut dibangun oleh bangsa Portugis pada akhir abad XV yang hingga kini kondisi fisiknya 7O% masih baik.
4. Benteng Tolukko
Semula dibangun oleh Fransisco Serao, seorang berkebangsaan Portugis, pada tahun 1540 kemudian direnovasi oleh Pieter Both, bangsa Belanda, pada tahun 1610. Benteng ini sering disebut benteng Holandia atau Santo Lucas, yang terletak di bagian utara kota Ternate. Benteng ini oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1661 mengizinkan Sultan Mandarsyah untuk menempatinya dengan kekuatan pasukan sebanyak 160 orang. Benteng ini berada di Kel.Dufa-Dufa yang berjarak ±3 km dari pusat kota Ternate dan dapat dicapai dengan kendaraan darat. Kondisi benteng saat ini baik, karena baru saja dipugar, walaupun cara pengerjaannya masih kurang memuaskan sebagai suatu benda peninggalan sejarah masa lalu.
5. Benteng Kotanaka
Dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda pada abad ke 18. Letaknya disamping kanan sebelah utara Kedaton Sultan Tenate, diatas sebuah bukit. Benteng ini diberi nama sesuai nama sebuah mata air yang berada di sekitarnya. Fungsi dari benteng ini adalah untuk mengawasi gerak-gerik Sultan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan untuk pertahanan Belanda. Kondisi benteng ini hanya bekasnya saja dan telah ditumbuhi pepohonan dan rumput.
6. Benteng Dever Lacting
Di pusat kota Kec. Sanana (Desa Mangon) tepatnya didekat pelabuhan ada sebuah benteng peninggalan penjajahan bangsa Belanda, nama benteng tersebut adalah Dever Lacting Acting luasnya sekitar 2750 m² dengan ukuran 50 X 55 m², benteng ini didirikan pada tahun 1652 oleh seorang berkebangsaan Belanda, Victor Moll nama pendirinya. Sebagaimana benteng-benteng lain, benteng ini pun telah mengalami kerusakan, volume kerusakannya diperkirakan sekitar 60%.
7. Meriam Antik dan Bunker
Tepatnya di Desa Kusu Kec. Kao terdapat sebuah lapangan terbang dan 4 buah meriam antik beserta sebuah bunker bekas peninggalan bala tentara Jepang pada Perang Dunia II sekitar tahun 1942. Di lokasi ini pula pernah dikunjungi oleh wisatawan Jepang dalam bentuk rombongan untuk berjiarah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar